15 Interaksi atau Percakapan Singkat Ayah dan Anak yang Lucu Menggemaskan (1)

Ceritanya, kemarin daku dan Mimih belanja di sebuah toko tekstil. Karena kami sudah menjadi pelanggan setia, biasanya si pemilik toko sendiri yang memberi harga spesialnya. Para kasir tak berani, sebab takut harganya salah. Kami pun memang ndak mau, sebab pasti selisihnya selalu beda. Hehe…
Karena sedang istirahat-sholat-makan, kami pun musti menunggu lama. Si Mimih sholat, lalu mengitari isian toko untuk “cuci mata”. Sementara daku yang sudah puas melihat-lihat mukena dan baju-baju bayi (lagi) hanya duduk. Kebetulan juga sedang berinteraksi via BBM dengan beberapa kontak.
Di saat ponsel tak menunjukkan aktivitas yang memerlukan respons, pandanganku tertuju ke depan. Ada seorang laki-laki berkumis yang tengah duduk, sambil memangku bocah di atas pahanya. Kutaksir anak lelaki itu berusia setahunan lebih. Mereka tengah duduk di tangga, menghadap ke depan. Entahlah, daku begitu… cemburu?
Snap!
Apa yang daku lakukan?
Daku memotret momen yang kuanggap indah itu. Niatnya mau dijadikan DP, tapi ndak jadi. Untung masih ingat akan hak azasi manusia. Kalau bisa daku ‘kan musti izin dulu sama si ayah itu. Hehe…
Sesampainya di rumah, daku jadi ingat sebuah akun twitter yang ku-follow. Nama akunnya @XplodingUnicorn. Dia juga seorang ayah, namun sekarang sepertinya sudah tidak berkumis. Haha… setahuku dia memiliki 4 orang puteri. Ini poto keempat buah hatinya:
Yang bikin daku suka sampai mengikuti tweet-nya, soalnya dia humoris dan tipikal Papa muda yang terkesan “terganggu” sama anak-anaknya, padahal ia begitu sayang sama mereka. Mayoritas isi postingannya berupa percakapan antara dia dan keempat puterinya. Bisa terbayang, betapa polos, aneh, lucu, dan menggemaskannya momen itu! Daku ndak kepikiran bisa “mengabadikan” obrolan dengan anak kecil seintens itu. Haha… padahal kadang banyolan anak itu kerap bikin kita tercenung, ya.
Tweet-nya berbahasa Inggris, tapi sudah daku alihbahasakan sebisa mungkin semampuku, ya. Hehe… jom!
Artinya:
Anak 3 tahun: *manyun*
Ayah: Ada yang salah sama makan siang kamu?
Anak 3 tahun: Makanannya terlalu basah.
Ayah: Ini sup.
~
Artinya:
[Berjalan dengan saku yang menonjol]
Anak 5 tahun: Celanaku enggak muat.
Ayah: Sakunya emang bukan buat nyimpen 6 kerucut pohon pinus sekaligus.
Anak 5 tahun: Lalu, kenapa pake yang ini?
~
~
Artinya:
Anak 3 tahun: Bisa enggak, kita makan kue ulang tahun?
Ayah: Sekarang ‘kan bukan ulang tahun kamu?
Anak 3 tahun: Kuenya enggak bakalan tahu, kok.
~
Artinya:
[Nyobain kacamata baru seharga $3]
Ayah: Gimana rasanya diantar ke sekolah dengan ayah yang keren?
Anak 5 tahun: Bisa enggak, daku diantarnya sama Bunda aja?
~
Artinya:
Ayah: *menimang-nimang bayi sampai dia tidur pulas kayak koma*
*membaringkannya di tempat tidur selembut mungkin*
Bayi: *tiba-tiba membuka mata layaknya seseorang yang sudah menenggak 25 minuman berenergi Red Bulls*
bhahaha..
bisa aja itu anak2 kecil bikin keki bapaknya.. 😀
Haha… iya, Brother. Tapi si bapaknya sampai jadi selebtwit gini. 😀
Ckckckck……
Heddegh…. itu anak2x mkn apa coba sampai bawelx gak ketulungan, bawel ajaib lg, bawel yg makjleb di hati….
Heran, ada ya ank2 kek gitu? Yg plg ngeselin insiden sereal itu, kalo saya mah pasti tu anak dimasukin lg ke perut ajah, biar diem.
Btw, papahx keren euy. #salfokdah
Haha.. makan sereal terus, mungkin? 😀
Entahlah… saking polosnya. Tapi daku suka, anak2 itu kayak yang lepas interaksi sama ayahnya. Ndak takut salah, konyol, atau bagaimana. Walau jatohnya emang menggelikan. Hehe… tanda hubungan keduanya adem ayem tanpa pilar, gitu. 😀
Iya setuju. Keren! 😀
aku izin copy, picture nya yaa kaa Hehe
Oh iya, silakan.. tia mah pasti mencantumkan kredit ke kita, ‘kan? 😀
kredit, gimana nih ka maksud nya? ahaha
makasii ya ka, berkat pict nya artikel ku di publish nih hihihi
Hehe maksudnya menyertakan sumber gitu, Tia. Bukan “kredit” yang itu. Haha…
Oh syukur atuh, ikut senang. Selamat, ya. ^_^ *padahal enggak tahu artikel apa yang dimaksud* 😀 :p
Comments are closed.