6 Quotes Psikologi Tentang Kehidupan Beserta Makna Yang Terkandung Di Dalamnya

Quotes atau kutipan menjadi salah-satu trend yang kontroversial.

Di satu sisi, kita senang membaca kata-kata makjleb sesuai keinginan/ kebutuhan. Ada kutipan tentang cinta, keluarga, persahabatan, kehidupan, masalah, sekolah, pekerjaan, dsb. Kabar baiknya, orang-orang membagikannya secara cuma-cuma via media sosial.

Kata-kata memang tidak punya tangan, namun mereka bisa membelai atau menampar seseorang.

Tetapi di sisi lain, banyak yang berbondong-bondong copas kutipan. Seolah-olah rangkaian kata itu adalah murni hasil jerih payah otak dan hati. Banyak lagi yang quotes-nya ‘go wrong’, maksudnya jadi terkesan salah-kaprah.

Postingannya sih poto selfie sambil menjulurkan lidah, tetapi caption-nya super bijak. Nah fenomena ini sempat disinggung keras oleh salah-satu ‘produsen kutipan keren’ bernama Tere Liye. Sang penulis mencak-mencak karena namanya kerap dicatut di tengah upaya pamer diri para pengguna medsos, khususnya selebgram.

Well, kita tak akan terlalu jauh dan dalem membahasnya.

Ada banyak kutipan psikologi keren yang bikin kita merenung. Jom!

1. Quote dari Psikolog Carl Rogers

“The good life is a process, not a state of being. It is a direction, not a destination.”

Kehidupan yang baik adalah sebuah proses, bukan keadaan. Semua ini tentang arah, bukan tentang tujuan.

Maknanya

Pernahkah kamu terlalu fokus ke pergi suatu tempat, lalu lupa cara menikmati perjalanannya? Konsentrasimu tertuang penuh ke Yogyakarta, Bali, Raja Ampat, dan lokasi lainnya. Namun kamu tidur di sepanjang perjalanan, sehingga kamu melewatkan sisi-sisi super indah yang bisa dinikmati. Nah, hal ini tentu sangat disayangkan.

Keadaannya persis sama ketika kamu terlalu fokus ‘menjadi orang sukses’. Kamu hanya membidik pekerjaan yang oke, karier yang gemilang, gaji yang tebal, mobil yang keren, rumah yang mewah, traveling yang mahal, dsb. Tetapi kamu kehilangan waktu kebersamaan dengan keluarga, sahabat, pasangan, tetangga, dsb. Kamu kurang berbagi semuanya dengan mereka.

2. Quote dari Psikolog William James

“Everybody should do at least two things each day that he hates to do, just for practice.”

“Semua orang harus melakukan, paling tidak 2 hal yang paling dibencinya, sekadar untuk latihan.”

Maknanya

Jalan hidup tidak selamanya lurus dan mulus. Kalau sudah terlena dengan kemudahan bisa berbahaya. Padahal sumber pembelajaran yang berharga didapat dari pengalaman sulit, tantangan, dan penderitaan. Kita lebih sering belajar tentang diri sendiri, tentang Dia, tentang kelemahan dan kekuatan ketika terjatuh daripada ketika sedang di atas.

Baca Juga : Kata-kata akronim dan singkatan gaul populer di dunia Maya!

Kutipan ini menjadi saran agar kita bersedia keluar dari spot yang nyaman. Misalnya jika kamu introvert, cobalah belajar untuk kenalan, komunikasi, atau bersosialisasi. Atau ketika hendak melamar pekerjaan misalnya, jangan sampai tetap menggunakan jalan pintas; jalan ‘orang terdekat’ atau jalan ‘uang pelicin’. Cobalah untuk melamar sesuai prosedur, menjalani tes/ ujian, wawancara, dan serangkaian adaptasi.

Pasti tidak mudah. Pasti kamu benci melakoninya. Tetapi segala sesuatu bisa berangsur-angsur mudah kalau sudah terbiasa melatih diri.

3. Quote dari Psikolog Carl Rogers

“When I look at the world I’m pessimistic, but when I look at people I am optimistic.”

“Ketika daku melihat ke arah dunia, daku pesimistik. Tetapi ketika melihat orang-orang, daku optimistik.”

Maknanya

Jika melihat keadaan dunia pada umumnya, kamu mungkin akan mudah pesimis. Bisa kita lihat sendiri. Media sering mengabarkan warta soal korupsi, ketidakadilan, pelecehan, bencana, perampasan hak, artikel click bait, dsb. Media sosial juga penuh berisi hujatan, kebencian, hoax, dan segala hal mengerikan lain.

Ketika terlalu fokus pada keadaan dunia yang menua, kamu mungkin langsung beranggapan kalau planet ini adalah tempat yang buruk rupa. Namun ketika fokus pada para penghuninya, pandanganmu mungkin berbeda. Luangkan waktu sejenak untuk menatap orang-orang sekitar, khususnya yang menjadi inspirasi serta alasanmu untuk tetap bertahan dan berjuang.

Fokus pada mereka yang berprestasi, mereka yang berkontribusi, mereka yang menjadi pahlawan walau tanpa pengakuan, mereka yang menjadi orang tua, mereka yang menjadi saudara, mereka yang menjadi sosok terkasih, dsb.

Dunia ini bisa saja sudah disesakki dengan segala hal yang jelek. Namun di dalamnya masih ada orang-orang baik. Mereka bisa mendongkrak optimisme kalau hidup bukan sekadar mempertahankan napas, melainkan juga untuk membuatnya lebih bermakna.

4. Quote dari Psikolog Abraham Maslow

“If the only tool you have is a hammer, you tend to see every problem as a nail.”

Jika perkakas yang kamu punya hanyalah sebuah palu, kamu cenderung melihat kalau setiap masalah adalah paku.

Maknanya

Kutipan ini menyinggung ketergantungan kita akan perkakas atau cara penyelesaian masalah yang sudah biasa dan difavoritkan. Palu memang membantu, namun hanya untuk urusan-urusan tertentu, khususnya yang terkait paku. Palu bahkan bisa bikin masalah dan merusak.

Secara psikologis, quote ini membahas cara penanganan masalah. Kadangkala kita mesti memikirkan dan mengeksplor cara baru. Keluar dari zona nyaman. Beda kasus, beda juga cara menghadapinya.

5. Quote dari Psikolog Albert Ellis

“The best years of your life are the ones in which you decide your problems are your own. You do not blame them on your mother, the ecology, or the president. You realize that you control your own destiny.”

Tahun-tahun terbaik dalam hidupmu yaitu ketika kamu menyadari/ memutuskan kalau masalahmu adalah milikmu sendiri. Kamu tidak menyalahkan ibumu, ekologi, atau presiden. Kamusadar kalau kamu mengendalikan takdirmu sendiri.

Maknanya

Quote ini mengingatkan kalau kita, di usia-usia tertentu, harus sadar. Kita sudah memiliki tanggung-jawab atas segala masalah hidup dan atas segala pilihan yang sudah diambil. Memang sih, ada banyak hal yang di luar kendali, misalnya kematian seseorang. Namun respons atau reaksi kamu terhadap hal itu masih bisa dikontrol.

Kutipan Ellis ini menyarankan agar kita bisa memiliki kekuatan internal diri sendiri. Jangan sampai terlalu terpengaruh/ bergantung pada orang lain. Jangan sampai tidak berdaya, seolah tak punya kuasa, dan tidak memiliki dorongan untuk berubah.

6. Quote dari Psikolog B. F. Skinner

“Education is what survives when what has been learned has been forgotten.”

“Pendidikan adalah… apa yang bertahan ketika apa yang sudah dipelajari (malah) sudah terlupakan.”

Maknanya

Bicara tentang pendidikan, kita pasti langsung teringat akan pembelajaran di sekolah. Padahal kutipan ini menegaskan kalau pendidikan sebenarnya baru di dapat di luar bangku sekolah, tak sebatas di dalam teks-teks buku (saja).

Hapalan, informasi, atau pengetahuan yang didapat dalam kelas kemungkinan besar tak akan awet. Kebanyakan dari kita baru benar-benar mengingatnya ketika hendak ujian saja. Selepas itu, atau sehabis lulus sekolah, semua itu seakan mulai kabur dari otak.

Yang paling awet tersisa adalah perubahan cara berpikir yang lebih kritis dan lebih dalam. Intinya kita akan tetap berada dalam proses belajar, walau tempatnya sudah tak lagi di sekolah atau di kelas. Tak perlu menutup diri pada hal-hal baru. Selagi baik dan bermanfaat, pelajari saja semuanya.

Oh, ilmu pengetahuan begitu melimpah ruah di dunia ini. 6 Quotes Psikologi Keren Memotivasi Beserta Makna yang Terkandung di Dalamnya. #RD

Kembali

Telegram