9 Hal Istimewa yang Terdapat Dalam Film Duka Sedalam Cinta

Via: @helvy
Serasa ada yang kurang, tidak begitu greget, dan biasa saja.
Demikian tanggapan jujur, tega, sekaligus ‘biadabku’ pasca menyaksikan film Duka Sedalam Cinta (DSC). Daku dan kawan-kawan menyaksikannya di hari rilis, yakni Kamis (19/10/2017), tepatnya di CGV Grage City Mall Cirebon. Tetapi kami betul-betul berharap kalau film ini tak lekas turun layar!
Ada beberapa keistimewaan yang membuat kita harus menonton film Duka Sedalam Cinta. Apa saja? Jom!
- Temanya Islami

Via: @helvy
“…Islam itu indah, Islam itu cinta…”
Kami sangat berterima kasih terhadap para sineas yang mengangkat tema Islami. Tema ini tentu harus menghadapi perjuangan berat tersendiri di tengah gempuran tema-tema lain yang lebih menyedot penonton. Hal ini tentu memengaruhi budget, income, popularitas, dsb. Namun lihatlah, DSC begitu gagah melakukan dakwah.
Setidaknya film DSC ini memberi pencerahan secara halus dan asyik. Baik tentang Islam itu sendiri, tentang kewajiban berhijab, tentang kasih sayang keluarga, tentang cinta, serta tentang keberanian untuk hijrah. Selain sineas, kita pun berpeluang mendapat pahala dengan menyaksikan atau menyebarkan info film ini. Lebih lagi sang produser, Mbak Helvy Tiana Rosa, mengklaim kalau sebagian keuntungannya akan digunakan sebagai dana kemanusiaan.
- Setting Tempat dan Sinematografinya Keren!

Via: @helvy
Bisa dibayangkan betapa takjubnya daku dan penonton lain ketika melihat cuplikan pemandangan yang terhampar di Halmahera Selatan. Gambarnya juga bagus dan sangat jelas, apalagi ketika kami melihatnya di layar lebar bioskop! Gambar-gambar itu seperti melambai-lambai dan memanggilku untuk datang ke sana.
Dilansir dari Sastrahelvy.com (01/10/2017), film DSC syuting di Pulau Widi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Ditambah dengan pulau Kasiruta/ Doko, Nussera, kawasan Ternate, dan salah-satu pulau tak berpenghuni yang cantik nan eksotis. Kearifan lokal di timur Indonesia semakin terekspos saja.
- Film Sekuel yang “Mandiri”

Via: @helvy
DSC memang menjadi lanjutan dari kisah KMGP, alias Ketika Mas Gagah Pergi. Namun daku yang belum menonton film KMGP tidak kesulitan menangkap maksud dan pesan filmnya. Bahkan fine fine saja jika film ini disaksikan oleh pihak-pihak yang tidak tahu menahu soal KMGP, Mas Gagah, atau Hamas Syahid!
- Penuh Quotes alias Kutipan yang Jleb!

Via: @helvy
Kutipan menjadi salah-satu elemen penting yang membuat sebuah film jadi memesona. Tak terkecuali dengan DSC, yang dibanjiri kata-kata mutiara dari narasi atau dialog para pemainnya. Entah itu yang berasal dari ayat suci, hadist, atau pun rangkaian indah penulis filmnya. Misalnya,
“…orang-orang yang paling banyak mengingat mati dan gigih berusaha untuk mempersiapkan kematiannya..merekalah orang-orang yang paling bijaksana..dan nantinya mereka akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan keutamaan di akhirat..”.
- Original Soundtrack (OST) Filmnya “Nagih”

Indah Nevertari bersama para pemain utama DSC [via: @ShareVideoInev]
- Kolaborasi Aktor Senior dan Pendatang Baru “Paket Lengkap”
Nama-nama besar ikut berpartisipasi dalam proyek film ini. Mereka adalah Wulan Guritno, Epy Kusnandar, Ali Syakieb, Mathias Muchus, dll. Lalu para pendatangan baru ‘paket lengkapnya’ yaitu Hamas Syahid yang ganteng dan penghafal Alqur’an, Masaji Wijayanto yang ‘boyfriend-material’ dan suka menebar dakwah, Izzah Ajrina yang cantik dan menginspirasi wanita untuk hijab, Asma Nadia yang seorang novelis dan bersedia debut akting, serta Salim A. Fillah yang seorang ustadz muda kekinian yang ikut sharing ilmu agama.
- Akting “Gita” Aquino Umar Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata
Gita adalah adik perempuan satu-satunya Mas Gagah. Dia menjadi satu dari sekian faktor vital film DSC ini. Entah apa jadinya kalau karakter Gita tidak ada, atau tidak diperankan oleh sosok Aquino Umar.
Daku awalnya tidak tahu siapa itu pemeran Gita. Namun yang daku tahu aktingnya terbilang matang. Apalagi dia bisa menunjukkan ragam emosi dan ekspresi dengan baik. Gita bisa menunjukkan sisi cute, manja, ceria, kritis, emosian, bingung, takut, panik, dan amat sangat berduka atau terpukul. Daku rasa sosoknya patut mendapat apresiasi khusus.
- Twist!
Awal-awal, daku serasa dibuai. Lalu ada beberapa konflik yang membuatku ‘terjaga’, memastikan kalau daku tidak kehilangan clue. Tetapi di ujung, tetap saja ada twist yang membuat alisku naik. Benar-benar enggak nyangka bakalan seperti itu. Poin yang bikin penonton syok sekaligus terkesan ini bisa menjadi nilai pleus, ya.
- Nasihat “Letting it Go” dan “Move On” yang Ngena!
Normalnya, kita akan sedikit kesulitan menerima saran atau masukan orang lain. Khususnya untuk melepaskan dan move on dari kehilangan, kesedihan, atau duka yang mendalam. Namun film ini ‘memapah’ penontonnya untuk ikhlas menerima apapun ketetapan dariNya. Kita boleh bersedih, namun sebisa mungkin jangan berlarut-larut. Pada akhirnya, kita harus menyerahkan segala sesuatu pada-Nya. Apa pun atau siapa pun yang kita kasihi hanyalah titipan. Semua akan “pulang”.
Oh ya, sekadar peringatan saja… film ini juga bikin baper! Demikian, 9 Hal Istimewa yang Terdapat Dalam Film Duka Sedalam Cinta. #RD