Karya (Campuran) Archive
Cerpen; Pelupuk Mata Bapak Entah, pagi itu begitu bersimbah cahaya. Silau, menderang. Mentari yang berselendang oranye di sisi timur, begitu manja menggeraikan sobekan awan gemawannya. Bulatannya yang belum sempurna seolah-olah berusaha meniru pelupuk
Continue Reading →
Read More
Cerpen; Wujud Ibu “Ada malaikat yang menanggalkan sayap. Memang, ia tak lagi mengepakkan kesempurnaan. Namun ia selalu seperti pagi; yang menyudahi gulita dan membawa pelita. Malaikat itu… berwujud IBU.”* Ibu? Seperti itukah wujud
Continue Reading →
Read More
Cerpen; Pada Ibu dan Nurmala Sengaja tak kusampaikan kabar pada Nurmala. Sudah terbayang bagaimana respon ibu dan adik remajaku satu-satunya, Nurmala, melihat kedatanganku yang mendadak. Mereka pasti akan banyak bertanya-tanya sambil memasang wajah
Continue Reading →
Read More
Kumpulan Cerpen; Selepas Hati Pergi Oke, mungkin memiliki kumpulan cerpen itu bukan sesuatu yang ‘wah’. Apalagi kalau kumcernya masih diterbitkan di penerbit indie. Namun enggak ada salahnya toh kalau kita mengapresiasi karya sendiri, dengan berucap;
Continue Reading →
Read More
Majikan Versus Pembantu Rabu, 20 Februari 2013, Pak Pos mengejutkanku. Seperti biasa, kedatangannya tak kuartikan sebagai kedatangan sebuah surat, melainkan buku. Tapi… Aku sedang tidak menanti kiriman dari siapapun. Lalu? “ Biasa, Neng.
Continue Reading →
Read More
Cerpen; Yang Abu di Bulan Biru “Padahal tiap hari badanku panas, tapi Elva tak pernah memberi kesempatan padaku untuk istirahat. Sungguh kelabu nasibku. Pendengaranku telah benar-benar pengang!” “Hikmahnya, kita bisa selalu bersama. Hehehe…”
Continue Reading →
Read More
Puisi; Tentang Kehilangan Aku kehilangan, Seperti lengangnya pagi tanpa mentari Aku adalah rasa cinta, katanya. Yang bermata, tapi tetap buta. Itu karena, aku belum bercerita. Tentang kenapa dan bagaimana kurebahkan diri di atas
Continue Reading →
Read More
Waktu datang membawa rindu dan cinta, beberapa nampan Dalam cawan-cawan, ia suguhkan dilemma bergumpal-gumpal Penuh jumawa, ia pergi begitu saja. Tanpa kata, tanpa tanda Tak ada kuasa, aku menghadapinya Mereka kejam, membuatku ketergantungan
Continue Reading →
Read More
Cerpen; Menulislah Jika Harus Menulis “Menulislah jika harus menulis. Tapi memang, jangan percaya akan kemampuan menulismu, jangan! Jangan percaya, tapi yakin….” Dewi menekuri kata-kata ibunya, beberapa hari yang lalu. Sosok yang selalu membuat basah
Continue Reading →
Read More
A Poem; You Are There It’s sad to know that you are there When I’m trying not to care When I’m thinking everything about him And I don’t wanna hurt you every time
Continue Reading →
Read More