Kamu Jatuh Cinta Padanya atau Sudah Mencintainya?

Image via: thebridalbox.com
Jatuh cinta sama seseorang dan mencintai seseorang itu bukannya sama, ya?
Kalau menurut penulis sekaligus relationship expert, Kemi Sogunle, jelas berbeda. Cuma sama-sama ada kata ‘cinta’-nya.
Jatuh cinta sama seseorang
Jatuh cinta itu bisa muncul karena kekaguman, ketertarikan, atau kegilaan (pada penampilan) seseorang. Jatuh cinta itu bisa muncul karena perasaan posesif, alias ingin memiliki. Jatuh cinta juga bisa muncul karena obsesi, nafsu, atau hasrat.
Kalau sekadar jatuh cinta … yang kamu inginkan tak jauh dari bertemu dengannya, mengobrol lama-lama, dan melakukan kontak fisik. Kalau ada yang mendekatinya, kamu begitu cemburu. Kalau dia pergi, kamu ingin tahu detail tempat yang dikunjunginya dan siapa yang membersamainya. Kamu selalu ingin mengatur, dan tanpa terasa, mengekangnya untukmu saja.
Kalau orang tersebut jauh, kamu merasa kesepian. Kamu tersiksa rindu, berharap agar selalu dekat setiap saat.
Mencintai seseorang

Image via: thepengenie.wordpress.com
Begitu levelnya sudah mencintai seseorang, maka kamu tak hanya memikirkan penampilan dan kontak fisik.
Ada keinginan besar dalam dirimu untuk melihatnya tersenyum dan tumbuh berkembang. Kamu ingin terus memberi dukungan, inspirasi, dan motivasi padanya. Kamu ingin berada di sisinya dan membangun kehidupan bersamanya. Suka mau pun duka.
Kamu sudah melihat kelemahan dan kekurangannya, tetapi kamu memaklumi dan menerimanya. Rasa cintamu tidak terganggu.
Ketika mencintai seseorang, kamu berkomitmen penuh pada orang itu. Totalitasmu mungkin mengundang tanda tanya dari orang-orang sekitar. Tetapi kamu memaklumi, cinta sejati kadang sulit dimengerti. Tidak sesederhana mendapatkan apa yang sudah kamu berikan.
Kamu menuangkan cinta, tetapi di saat yang sama, kamu tidak berharap orang itu akan melakukan hal yang sama.
Kalau sudah mencintai seseorang, maka pemberianmu tidaklah bersyarat. Kamu berbuat baik tanpa pamrih. Kamu tidak mengingat-ingat kesalahan dan utang-utangnya. Kamu memercayainya sepenuh hati. Kamu ingin mempersembahkan versi terbaik baginya.
Kalau seseorang itu tidak memahami konsep cinta sepertimu, mungkin apa yang kamu lakukan tidak akan mendapat apresiasi. Mereka menganggap apa yang kamu lakukan hanyalah kebodohan, atau mungkin cinta buta.
Ujung-ujungnya kamu lebih berisiko sakit hati. Namun anehnya, kamu tidak masalah merasakan itu semua. Kamu sangat mencintainya, sehingga sudah siap siaga dengan risiko buruknya.
Perbedaan jatuh cinta dan mencintai
Sudah bisa disimpulkan bagaimana bedanya jatuh cinta dan mencintai seseorang.
Mencintai seseorang tampak seperti memberi tanpa berharap kembali.
Kontras dengan level jatuh cinta biasa, yang cintanya bisa terhenti karena kamu tidak mendapat apa yang kamu mau.
Tidak apa-apa jika sulit menyatakan cinta. Apalagi kalau kamu masih kesulitan mencintai dirimu sendiri.
Sebisa mungkin harus yakin dulu, apakah kamu memang mencintai dia atau sekadar jatuh cinta biasa.
Tak elok rasanya jika kamu menerbangkan hati seseorang ke awang-awang. Begitu sampai di atas, kamu sadar kalau kamu tidak begitu mencintainya, sehingga hati yang sudah melayang itu tiba-tiba jatuh terjerembab. Jadi orang kejam itu tidak harus menumpahkan darah, bukan? Kamu Jatuh Cinta Padanya atau Sudah Mencintainya? #RD