Ketika Orang Introvert Selektif Memilih Orang-Orang yang “Klik”

Image via: introvertdear.com
Orang introvert itu identik dengan sosok yang sangat selektif.
Mereka bisa saja berkenalan dan menerima semua orang, tetapi mereka akan pilih-pilih siapa yang bisa masuk ke “lingkaran dalamnya”. Mereka menerapkan hal tersebut untuk mencari sahabat, rekan kerja atau pasangan.
Bagaimana pun, orang introvert itu benci membuang-buang waktu, meladeni hubungan toksik, memercayai untuk kemudian dikhianati dan keadaan negatif lain.
Introvert seperti memiliki “radar tersendiri”.
Mereka bisa melakukan observasi dari jauh. Meski tampak diam, namun introvert bisa saja sedang melakukan pengamatan. Bisa dibilang, mereka seperti “detektif kepribadian” yang tidak mudah menghakimi seseorang dari tampilan luar.
Mereka cukup hati-hati, sebab tahu kalau watak atau kepribadian seseorang itu sangat kompleks. Kadang tidak bisa dilabeli dari satu kali pertemuan atau satu jam obrolan.
Hanya karena Si A tersenyum, introvert tidak akan buru-buru menyimpulkan kalau Si A itu ramah dan tulus. Hanya karena Si B judes, introvert tidak akan buru-buru ngejudge kalau Si B itu jahat dan ketus.
Butuh waktu

Image via: mensxp.com
Kadang-kadang, proses untuk mencari “sosok yang tepat” bagi introvert itu memakan waktu. Oleh karena itu, biasanya mereka tidak mudah percaya pada orang asing atau orang yang belum karib. Ketika kenalan pun, mereka bisa jadi jaim luar biasa. Mereka memang perlu masa untuk membangun koneksi, termasuk ikatan emosi atau intelektual.
Meski sudah kenal lama dan dekat dengan seseorang pun, introvert tidak serta-merta terbuka pada orang tersebut. Lagi-lagi, mereka perlu waktu untuk “memeriksa” apakah orang tersebut bisa dipercaya atau tidak.
Namun ketika orang tersebut memang “lulus”, maka introvert tidak akan segan-segan membongkar rahasianya. Mereka bahkan yakin dan percaya sepenuh jiwa pada orang itu.
Jika orang introvert tidak menemukan figur yang ideal untuk berbagi, bagaimana?
Mereka bisa mengekspresikannya lewat tulisan atau karya lain.
Entah kenapa, introvert memang lebih nyaman mengeluarkan unek-unek lewat media. Tak ayal kalau mereka lebih senang chattingan ketimbang telefonan atau video call-an.
Lebih nyaman disapa dan ditanya via tulisan. Kalau tidak, mereka juga lebih bisa terbuka jika diajak ngobrol face to face berduaan – bukan dalam bentuk grup.

Image via: shutterfly.com
Salah-satu kelemahan introvert; mereka lebih senang ‘dijemput’, didekati duluan atau “diarahkan”.
Di saat introvert ragu-ragu untuk memulai mengirim chat atau memulai pembicaraan, mereka perlu seseorang yang melakukan hal tersebut untuk pertama kali.
Introvert juga cenderung menunda-nunda atau bahkan memendam ungkapan intim seperti ‘saya rindu’ atau ‘saya sayang’. Kalimat sederhana tersebut, bagi mereka, justru sangat berat terucap. Lagipula, mereka tidak ingin mengungkapkannya pada sembarang orang.
Bisa dibilang, introvert itu adalah sang ‘old soul’.
Dengan kata lain … mereka kadang lebih bijak dan dewasa (walau umurnya masih belia), tidak begitu suka pesta dan keramaian, lebih nyaman di rumah atau ruangan privat, pendengar yang baik, punya jiwa mengayomi, lebih suka cara-cara klasik untuk menikmati hidup, tidak suka over-sharing masalah pribadi di media sosial, lingkar persahabatannya cenderung sempit, dsb.
Mereka mencari sahabat, pasangan atau “orang-orangnya” yang bikin nyaman. Sehingga mereka bisa terbuka, bebas berekspresi dan tidak bikin canggung.
Tentu saja, introvert bukan tipikal makhluk yang anti manusia. Namun mereka memang “pilih kasih”. Hanya sosok pilihannya sendiri yang bisa dekat dan akrab.
Ada pun upaya seleksinya dilakukan secara alami. Seperti ada naluri tersendiri khas introvert.
Mereka tidak suka tekanan dan keterpaksaan. Kalau tidak cocok, mereka akan memilih untuk jaga jarak daripada memperbanyak konflik.
Namun kalau sudah mendapatkan sosok yang “klik”, mereka akan menjadi dan melakukan yang terbaik. Ketika Orang Introvert Selektif Memilih Orang-Orang yang “Klik”. #RD
Related
You may also like
-
Ketika Introvert Melakukan Solo Traveling, Apa Enaknya dan Ke Mana Destinasinya?“Bawa daku pergi dari sini…” ~ Eh, bukan. Daku enggak sedang mengiklankan Kota Meikarta, kok. Tetapi memang sih, postingan ini terinspirasi dari Film Elysium (2013). Hehe…
-
Faktor Penyebab Emosi Orang Introvert dan Cara MengatasinyaKalau hati saya diibaratkan seperti remot yang penuh tombol emosi, maka sekarang-sekarang ini sedang banyak yang memencetnya. Ada yang menimbulkan emosi bahagia, banyak juga yang menekan
-
4 Kunci Utama Agar Introvert Merasa Bahagia Tanpa Berubah atau Menjadi Orang LainSebagian besar orang introvert sudah kebal dengan berbagai pandangan dunia. Ya dianggap kaku, pemalu, pendiam, enggak bisa gaul, naif, atau bahkan anti-sosial. Kadang kita cuek, kadang
-
6 Kebiasaan Introvert Teladan, Bikin Nyaman Kehidupan Sosial dan PekerjaanDear, orang introvert. Lebih memilih menjadi pekerja atau buka usaha? Dalam lingkungan kerja, orang introvert kemungkinan besar ingin pekerjaan yang bukan tim. Lalu, suasananya kalem. Lalu,
-
20 Hal Aneh dan Ironis Dari Orang Introvert, Kadang Sulit Dimengerti!Introvert identik dengan seseorang yang senang menyendiri dan banyak diam. Anggapan ini bisa benar, bisa juga salah total. Hanya karena kamu introvert, bukan berarti kamu tidak
-
11 Cara Mengembalikan Energi atau Stamina Ala Orang Introvert11 Cara Mengembalikan Energi atau Stamina Ala Orang Introvert Introvert, ekstrovert, atau ambivert, semuanya pasti pernah merasakan bagaimana sensasi lelah. Otak sudah demo menuntut istirahat. Perut
-
22 Keganjilan dan Keanehan Orang IntrovertMasihkah ada orang yang mendefinisikan introvert sebagai manusia penyendiri, pendiam, dan pemalu? Lalu kenapa ada orang introvert yang “lancar” berteman, nongkrong, berbasa-basi, dan bahkan tampil di