Puisi; Cameo Di Mimpi

Meski dalam mimpi, daku melihat orang-orang yang lalu-lalang
tetap berlarian, terburu-buru
Sama seperti di dunia nyata, mereka menuding-nuding waktu
~
Katanya waktu itu serupa dengan iblis penggoda
terdapat jebakan di balik detak detik polosnya
kalau terjerembab, akan ada celaka
~
dan waktu terus berjalan,
mustahil menoleh, meski kita panggil sekencang mungkin
berubah itu sudah musnah
~
Kemalangan menimpa
Penyesalan tiada tara;
Tersiksa
~
Meski dalam mimpi, daku melihat orang-orang tak mengacuhkan sekitar
Yang cantik, yang sakit, dan yang depresi terlewati
Mereka ada yang hidup, tapi kebanyakan sudah mati
~
Kematian mereka terlihat dari kebekuan garis bibirnya
Hatinya pun dingin dirangkul angin
Mereka sangat percaya diri, bahwa hari esok akan datang lagi
~
Di saat daku sekarat karena keadaan itu, kamu datang, bukan?
Daku melihatmu melintas sekilas
Jelas! Bernas!
Kamu tak tahu, betapa lega daku bernapas
~
Dalam mimpi, waktu bisa berbaik hati
Kita bersua kembali
Maka biarkan daku tidur kembali
Lebih panjang, kini…
#RD
Kuningan, 4 Februari 2016