Puisi; Mereka Kira Aku Bukan Manusia
Puisi; Mereka Kira Aku Bukan Manusia

By: Miranda Meeks via IG: @deeannrose
Mereka datang dari arah
yang bukan samping kiri, bukan samping kanan
bukan dari depan, bukan dari belakang
bukan dari atas, bukan juga dari bawahnya
~
Mereka memujaku karena aku
berusaha tak mengernyit karena rasa pahit
Sekuat mungkin tak menjerit karena rasa sakit
Semampuku tetap melejit walau terhimpit
~
Mereka menyerang dengan senjata
yang bukan senapan, bukan laras panjang
bukan celurit, bukan juga arit
bukan kayu pemukul, atau segala benda tumpul
~
Mereka mengira aku bukan manusia,
Yang tahan hangus ketika lidah mereka mengunus
Yang tak meranggas ketika mulut mereka memanas
Yang terlihat kebal, tanpa meringis, ketika mereka jelas-jelas mengiris
~
Mereka tak tahu kalau aku,
Bisa berdarah
Bisa lemah
Bisa resah
Bisa marah
Mereka tak tahu kalau aku,
Manusia
Biasa
~
Aku kira mereka manusia,
Saat itu
Iblis merasuk
Menusuk.
~
#RD
Selasa, 12 Januari 2016
Mungkin Anda Menyukai
-
Puisi; Kata Mereka, Kamu…
Puisi; Kata Mereka, Kamu… Kamu memiliki bahu yang beku Mulutmu miskin, tak banyak kata yang tersedia Kakimu kerasukan gajah, susah melangkah Hatimu… Mereka tidak, belum mengatakannya
-
Promo; Majikan VS Pembantu
Majikan Versus Pembantu Rabu, 20 Februari 2013, Pak Pos mengejutkanku. Seperti biasa, kedatangannya tak kuartikan sebagai kedatangan sebuah surat, melainkan buku. Tapi… Aku sedang tidak menanti
-
Cerpen; Siloka
Siloka “Bagi seorang perempuan, janji suci seorang laki-laki itu tercatat dalam selembar hati. Dinanti. Tak ada yang bisa menghapusnya, kecuali amnesia dan realisasi,” Kau menanggapi pernyataanku
-
Fanfiction; Who Other Than You, Umma?
Fanfiction; Who Other Than You, Umma? ~ Why, Umma? “So, how about us, Umma?” Taeyeon grinned and bit her lip in anticipation, “Hmm?” She was a
-
Cerita Mini; Selebrasi Ulang Tahun Aji
Selebrasi Ulang Tahun Aji “Yah… kok ekspresinya ceper gitu sih, Ji?!” Andhika mengungkapkan kekecewaan begitu selebrasinya ditanggapi dingin oleh Aji. Padahal Ia dan Fiyan telah berkorban
-
Cerpen; Menulislah Jika Harus Menulis
Cerpen; Menulislah Jika Harus Menulis “Menulislah jika harus menulis. Tapi memang, jangan percaya akan kemampuan menulismu, jangan! Jangan percaya, tapi yakin….” Dewi menekuri kata-kata ibunya, beberapa hari