Puisi; Padamu, Kesombongan Waktu

Waktu datang membawa rindu dan cinta, beberapa nampan
Dalam cawan-cawan, ia suguhkan dilemma bergumpal-gumpal
Penuh jumawa, ia pergi begitu saja. Tanpa kata, tanpa tanda
Tak ada kuasa, aku menghadapinya
Mereka kejam, membuatku ketergantungan
Aku tak mampu lepas, sekaligus tak tahan tercengkram
Degup cepat dan desah waswas, kurasa
Kadang indah, sering juga gundah
[#RD]
Kuningan, 07 Desember 2012
Dee Ann Rose
Related
You may also like
-
[Cerpen] Menjadi Budak Cinta di Usia 25
Teman seangkatan saya, yang menjuluki dirinya sebagai ‘budak cinta’, berulang tahun yang ke-25. Atas undangannya sendiri, saya datang ke rumahnya. Di sana, saya malah khusyuk mendengar
-
Cerpen; Dekap Sahabat
Cerpen; Dekap Sahabat Lilin-lilin putih berilah terangmu Lilin-lilin putih temanilah aku Senandung dan pijatan lembut Evi pada kulit kepala Ega membuatnya begitu rileks. Tubuhnya terasa
-
Cerpen: Oh, Galang! Oh, Gibran! Oh, Gilang!
Cerpen: Oh, Galang! Oh, Gibran! Oh, Gilang! Oh, hari Minggu. Hari yang manggalaukan hatiku. Seusai mendandani rumah, aku mesti pergi ke rumah si kembar Galang dan
-
Cerpen; Siloka
Siloka “Bagi seorang perempuan, janji suci seorang laki-laki itu tercatat dalam selembar hati. Dinanti. Tak ada yang bisa menghapusnya, kecuali amnesia dan realisasi,” Kau menanggapi pernyataanku
-
Cerita Mini; Selebrasi Ulang Tahun Aji
Selebrasi Ulang Tahun Aji “Yah… kok ekspresinya ceper gitu sih, Ji?!” Andhika mengungkapkan kekecewaan begitu selebrasinya ditanggapi dingin oleh Aji. Padahal Ia dan Fiyan telah berkorban
-
Mini Novel; Hantu Goreng (Bagian 1/5)
Mini Novel; Hantu Goreng (Bagian 1/5) Berikut ini adalah contoh mini novel karyaku. Sebenarnya malu mau share di sini, tapi ya sudahlah, itung-itung melatih nulis sama
-
10 Puisi Singkat Tentang Topeng, Senyum Palsu dan Pura-Pura Bahagia
Adakah yang sedang mengenakan “topeng”, pamer senyum palsu dan pura-pura bahagia? Dari dulu sampai sekarang, tampaknya fake smile alias senyum palsu itu selalu menjadi “tren”. Tidak