Puisi; Perempuan yang Ingin Menghilang
Puisi; Perempuan yang Ingin Menghilang

By: Heatherlee Chan on Etsy via IG: @deeannrose
Menghilang
Saat ini, aku ingin terbang menuju ketiadaan
~
Di sekelilingku banyak orang
Tapi mereka tak bisa menjadi teman yang kuharapkan
Aku dilingkari sumber kehangatan
Tapi tak ada satu pun yang memberi rangkulan yang kuinginkan
~
Di keramaian yang menyakiti hati
Aku melakukan apapun agar bisa melayang menyendiri
Namun di saat yang sama, aku bersedu-sedan
Mereka sama-sekali tak merasa kehilangan
~
Menghilang
Saat ini, aku ingin terbang menuju ketiadaan
~
Aku menggerakan mulut, mencoba menyampaikan kata dan jeritan
Tapi mereka tetap tak mengacuhkan
Guntur menggelegar di sisi telingaku, membuat inderaku berantakan
Tapi mereka seperti kehilangan pendengaran
~
Kamu beringsut ke sisiku, aku tahu
Tapi semakin kulekatkan pelukan, ruang hatiku tetap hampa
Kamu memanggil lembut namaku, aku tahu
Dan ketika kutengadahkan muka, matamu sama seperti mereka
~
Menghilang
Saat ini, aku ingin terbang menuju ketiadaan
~
Kamu tahu, aku jadi punya alergi baru
Aku takut manusia, termasuk kamu
termasuk diriku sendiri
Sebab kalian dan aku
menyakitiku
~
Aku ingin menghilang
Saat ini, aku ingin terbang menuju ketiadaan
Tak pernahkah kamu, memiliki keinginan itu?
~
#RD
Kuningan, 16 Maret 2016
Related
You may also like
-
Puisi; Lelaki yang Terlambat Kudekap
Puisi; Lelaki yang Terlambat Kudekap Setelah mendengar kabar tentangmu, langkah kakiku memburu Kuingat masa, sewaktu kuintip kamu yang sedang menangis dan menyeka air mata Lalu kamu
-
Cerpen; Dekap Sahabat
Cerpen; Dekap Sahabat Lilin-lilin putih berilah terangmu Lilin-lilin putih temanilah aku Senandung dan pijatan lembut Evi pada kulit kepala Ega membuatnya begitu rileks. Tubuhnya terasa
-
CERPEN; Gembala Gombal & Ajeng Too Tweet
CERPEN; Gembala Gombal & Ajeng Too Tweet Peringatan: Ini adalah cerpen lebay aku yang ‘terpaksa’ di-publish, cuz sayang juga kalau cuma ngringkuk di FD. hehehe… Maaf kalau
-
Mini Novel; Hantu Goreng (Bagian 2/5)
Mini Novel; Hantu Goreng (Bagian 2/5) “Limapuluhribu, Mih,” suara adikku, Koko, tepat ketika aku tiba di muka pintu, ”Wajib beli buku itu,” katanya lagi, membuat langkahku
-
Cerpen; Pelupuk Mata Bapak
Cerpen; Pelupuk Mata Bapak Entah, pagi itu begitu bersimbah cahaya. Silau, menderang. Mentari yang berselendang oranye di sisi timur, begitu manja menggeraikan sobekan awan gemawannya. Bulatannya
-
Cerpen; The Pocong is My Best Friend
Cerpen; The Pocong is My Best Friend Relakan yang terjadi Takkan kembali Dia sudah miliknya Bukan milik kita lagi…. Hilang memang hilang Wajahnya terus terbayang… Berkali-kali Atit
-
Cerpen; Karena Cinta
Cerpen; Karena Cinta Karena cinta selalu memberi peluang untuk memaklumi, atau bahkan membela semua kekuranganmu. Karena cinta juga yang selalu membuatku merasa wajib untuk membahagiakanmu, walau