Puisi; Tentang Kita, yang Memalsukan Senyuman
Tentang Kita, yang Memalsukan Senyuman

Via: Pinterest
Kita tak bisa berkata-kata,
Airmata sudah enggan keluar
Tapi mereka terus bertanya
Dan, kita juga sebenarnya ingin mengungkapkan kesedihan;
Kita pun tersenyum
~
Mungkin mereka tahu,
Pura-pura tidak tahu,
Atau, justeru tak mau tahu
Kalau senyum itu palsu
~
Memalsukan senyuman adalah persembunyian
duka dan dilema tersimpan di dalamnya
Memalsukan senyuman adalah penipuan
mereka dan kita menjadi korbannya
~
Memalsukan senyuman adalah tangisan baru
yang lebih sakit dan sesak
ketimbang dengan lepas terisak
~
Memalsukan senyuman adalah tawa baru
yang lebih terbahak dan sengak
mencerca dunia yang terlalu galak
~
Kita memalsukan senyuman
untuk mengurung kemuraman agar tak keluar
Dan, orang-orang akan berhenti menginterogasi;
Kita bisa bersedu-sedan, lepas lagi
~
Kita memalsukan senyuman
untuk membungkam mereka yang hanya menenteng iba
tapi sebenarnya tak peduli;
sehabis bercerita, mereka akan tergelak lagi
~
Kita memalsukan senyuman
sambil diam-diam berharap
ada mata, mata hati
yang terjaga, yang mengamati
betapa fiktifnya tembok kokoh kita,
sebab ketika mereka menyentuhnya
batu-batu itu remuk dan rapuh
~
Mungkin mereka tahu,
Pura-pura tidak tahu,
Atau, justeru tak mau tahu
Kalau senyum itu palsu
~
Kalau mereka tahu,
Mereka pasti sahabat
yang sangat dekat
~
Kalau mereka tahu,
aku sendiri ingin tahu,
kenapa bisa tahu?
~
#RD
Kuningan, 28 Maret 2016