Review Lagu Castle on the Hill – Ed Sheeran
Review Lagu Castle on the Hill – Ed Sheeran
Via: Shape of You
Setelah sukses dengan albumnya, + (2014), Kang Ed Sheeran “comeback” dengan album ÷ (dibaca: divide). Lalu pada awal Januari 2017 kemarin, dia meluncurkan dua lagu sekaligus, yakni “Shape of You” dan “Castle on the Hill”. Dan, ya! Daku memilih single kedua untuk dibahas di sini, ya. Jom!
Lirik Lagu Castle on the Hill – Ed Sheeran
~
Terjemahan Lagu Castle on the Hill – Ed Sheeran
Makna Lagu Castle on the Hill – Ed Sheeran
Via: @ForbesShowbiz
Di bagian verse 1, Akang Ed Sheeran sudah curhat tentang pengalaman pahitnya di masa kecil. Dia dibully oleh kakaknya sendiri, yang kebetulan bawa skuad. Bullying berupa kekerasan yang tak patut ditiru itu membuat kakinya patah. Tetapi hikmahnya, dia bisa bergulingan di atas rumput, dan menghirup aroma alam yang menyegarkan. Bahkan Ed juga meminta untuk dikembalikan ke masa itu.
Di bagian pre-chorus, Ed kembali curhat tentang pengalaman pahit di masa kecil. Dia sudah merasakan yang namanya patah hati karena sudah bisa berteman, tetapi kemudian kehilangan mereka. Bagaimana pun, dia tumbuh sebagai musisi dan hidup di tengah ingar-bingar perkotaan. Ia begitu rindu suasana ladang. Ia pun tak sabar untuk pulang kampung, kembali ke rangkulan tanah kelahiran.
Via: Mic.com
Di bagian chorus, Ed bernostalgia tentang perjalanan pulkamnya. Dia biasanya mendengarkan lagu jadul, “Tiny Dancer” (sepertinya lagu Elton John), yang berhasil mengundang kenangan masa kecilnya. Ia kemudian menyanyikan lirik, ‘And I miss the way you make you feel, and it’s real…’. Daku tak tahu apakah ‘you’ di sini adalah seseorang yang spesial, sahabat masa kecil, atau kampung halamannya. Yang jelas Ed sangat merindukan suatu rasa yang ditimbulkan sosok ini.
Di bagian verse 2, Ed menggambarkan bagaimana kenakalan masa remajanya. Di usianya yang masih 15 tahun, dia sudah merokok dan mabuk-mabukan. Dia juga secara tak sengaja sudah memberikan ciuman perdananya. Semua itu Ed ceritakan BUKAN UNTUK DITIRU pendengarnya, melainkan hanya berbagi pengalaman yang sudah dilaluinya.
Di bagian pre-chorus juga ia menambahkan kenakalan lain yang sempat dilaluinya. Waktu itu ia dan teman-temannya sudah mendapat pekerjaan di hari wiken. Namun namanya juga remaja, uang gajinya malah dipakai berfoya-foya. Semakin ia ingat, semakin sadar dirinya, bahwa dia sudah dewasa. Segala sesuatunya sudah berubah.
Via: Hellomagazine.com
Di bagian bridge, Ed membuat daftar lengkap tentang apa yang terjadi pada teman-temannya begitu mereka beranjak dewasa. Ada yang menjadi pebisnis pakaian, ada yang bekerja di pantai, ada yang menjadi duda dua anak, ada yang saudara lelakinya overdosis, ada yang sudah memiliki istri kedua, ada juga yang baru lulus. Semua itu menjadi bagian dari ceritanya juga. Tetapi Ed tak lupa diri, dan menyebutkan kalau mereka adalah sosok-sosok yang sudah ikut membuatnya tumbuh. Semakin dikenang, ia semakin gregetan untuk kembali pulang.
~
Secara personal, daku memilih lagu ini karena memang suka. Dari segi musik, lirik, dan video klip, daku sudah jatuh hati dengan sendirinya. Apalagi daku rasa Ed Sheeran ini sudah so sweet. Kampung halaman, teman-teman lama, dan orang-orang Farmlingham, Suffolk (Inggris), pada umumnya pasti tersentuh. Betapa tidak, salah-satu warganya yang sudah sukses nan mendunia ternyata tak melupakan tempat di mana ia lahir atau berasal.
Ed Sheeran juga memiliki kemampuan untuk “menghipnotis” pendengar. Orang-orang yang tidak berasal dari kawasan Suffolk pun ikut mengenang handai taulan masing-masing. Emosional, begitu.
Secara keseluruhan, lagu Castle on the Hill-nya Ed Sheeran mengangkat tema yang daku suka, yakni tentang kenangan masa kanak-kanak, remaja, sampai dewasa. Dia juga tak segan-segan untuk mengungkapkan rasa kangennya untuk pulang ke kampung halaman. Review Lagu Castle on the Hill – Ed Sheeran. #RD
